APSI: Kondisi Sepakbola Nasional Berada di Titik Nadir

Kondisi persepakbolaan nasional yang akhir-akhir ini makin mengkhawatirkan mengundang keprihatinan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia (APSI). Hal ini disampaikan Ketua APSI Gatot Haryo Sutejo, belum lama berselang.

Menurut dia, kondisi sepakbola nasional dalam dua tahun terakhir ini, adalah yang paling parah dalam sejarah. Ada dua pengurus, ada dua kompetisi, dan juga ada dua timnas. "Baru kali ini keadan kita berada di bawah titik nadir. Kita hanya bisa mengimbau dan kita tak bisa menjustifikasi," ujarnya.

Terkait dengan itu APSI menyampaikan enam butir keprihatinan. Pertama, APSI sangat prihatin dengan hasil timnas di ajang Piala AFF. Kemudian, APSI memberikan apresiasi kepada pemain dan pelatih, yang dalam keadaan seperti itu masih bisa tampil bermain.

Ketiga, APSI sangat prihatin dengan kekisruhan para elit sepakbola. APSI mengimbau para elit sepakbola agar saling legowo dan bersikap ksatria karena PSSI adalah milik 240 juta rakyat Indonesia.

Selanjutnya, APSI menginginkan rekonsiliasi sepakbola nasional sehingga tidak ada lagi kompetisi terpecah antara ISL dan IPL, dan nantinya hanya ada satu kompetisi bernama Liga Indonesia. Asosiasi juga minta agar AFC dan FIFA mengambil tindakan tegas terhadap PSSI. FIFA dan AFC diharapkan tidak mendua dengan mengakui voter Solo, tetapi klub ISL dan KPSI tidak diakui?

Dan yang keenam, APSI mengimbau hati nurani kepada 101 voters agar tidak bermain di dua kaki, tergantung mana yang menguntungkan.