Kepanikan Kubu PSSI Djohar cs

 
DJOHAR ARIFIN HUSIN SUDAH SEMAKIN TERSUDUT KRN MERASA TDK DIDUKUNG LAGI OLEH FIFA. MENPORA TEGASKAN KONGRES PSSI SESUAI MoU HARUS SEGERA DILAKSANAKAN TGL 10 DESEMBER 2012, LA NYALLA MERASA DIATAS ANGIN.

Kali ini sudah mulai terlihat kepanikan terjadi pada kubu PSSI versi Djohar tsb, menyusul keluarnya pernyataan resmi FIFA yg tegas yg dikirimkan ke Menpora Andi Malarangeng tentang kesempatan terakhir utk PSSI versi Djohar utk menyelenggarakan Kongres PSSI sesuai dgn kesepakatan MoU yakni tgl 10 Desember 2012 & anggota peserta kongres harus berdasarkan voters dari KLB Solo 2011.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng telah memanggil perwakilan dari PSSI & KPSI seiring surat yg diterima Menpora dari FIFA. Pihak dari PSSI & KPSI pun telah datang ke gedung Menpora pada hari Rabu yg lalu (05/12/2012). Pertemuan tsb adalah membahas surat resmi dari FIFA yg ditujukan pada Menpora, 26 November lalu.

Dari PSSI datang ketua umum Djohar Arifin Husein beserta Sekjen Halim Mahfudz, & didampingi oleh Bob Hippy. Sementara La Nyalla Mataliti yg mewakili KPSI juga datang. Tak hanya itu, dua PT yg mengakomodir dualisme kompetisi ini, yaitu pihak PT. Liga Indonesia, (LI) Joko Driyono dan CEO PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto juga hadir.

Djohar yg sempat keluar di sela-sela rapat, mengatakan pemanggilan ini cukup mengejutkan. Djohar pun berusaha membela diri bahwa disuratinya Menpora ini bukanlah krn kesalahan dari PSSI kubunya tsb. Apalagi kabar buruknya, FIFA berpeluang besar menjatuhkan sanksi kepada PSSI.

"Kami tahu ada surat dari Menpora yg memberikan penjelasan tentang situasi terakhir & kemungkinan besar indonesia dihukum itu ada. Bagi kami di PSSI ini, sungguh-sungguh mengherankan, krn kami sebagai anggota resmi FIFA, telah diganggu oleh KPSI," ujar Djohar saat memberikan keterangan di gedung Menpora, Rabu (5/12/2012).

Dlm surat yg ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke tsb mengatakan bahwa nasib Indonesia sudah lampu merah. Apabila sampai 10 Desember mendatang, masalah di sepakbola tanah air ini belum menemukan penyelesaian, maka besar kemungkinan Indonesia akan terkena sanksi.

Djohar menuding bahwa PSSI kubunya hancur gara-gara perbuatan KPSI dan juga menuding KPSI adalah pihak tak bertanggung jawab itu yg telah menjebak PSSI Djohar yg membuat Djohar terjebak menandatangani MoU tsb.

"Ada apa ini? Kami baru tahu bahwa KPSI licik telah menjebak saya utk menandatangani MoU terkait pasal voters utk Kongres PSSI 10 Desember adalah dari KLB Solo thn lalu (2011). Kami merasa dipermainkan utk dijatuhkan dlm kongres nanti. Itu sangat tdk fair. Tapi kami berharap FIfA fair & bisa melihat dgn nyata kondisi di Indonesia & kami selama ini sama sekali tdk melanggar statuta apapun, dari awal kami mendukung. KPSI sengaja mengikuti MoU bukan utk menyelesaikan masalah, tetapi ingin merebut hak dari kami," ujar Djohar kalap.

"Kami berharap menpora bisa membalas surat fifa, utk bisa membantu menyelesaikan masalah," tandasnya.

Sedangkan Menpora Andi Malarangeng menegaskan bahwa Pemerintah RI akan segera menjalankan apa yg disyaratkan FIFA agar Indonesia tdk terkena sanksi. "Saya telah terima surat resmi dari FIFA. Ini tanda bahaya utk Indonesia. Kongres harus dijalankan & harus sesuai dgn kesepakatan MoU, tdk bisa tdk. PSSI & KPSI harus segera menyiapkan kongres PSSI melalui Joint Committe (JC). Saya minta JC agar bergerak cepat utk menyiapkan segala hal utk menyelenggarakan Kongres PSSI tdk boleh lebih dari batas waktu akhir dari FIFA, yakni 10 Desember 2012," tegas Menpora.

Sedangkan dari kubu La Nyalla, menyatakan bahwa kali ini FIFA dapat melihat selama ini PSSI Djohar-lah yg telah mempunyai itikad tdk baik dgn berusaha melanggar kesepakatan MoU.

"FIFA itu tdk buta, Djohar mau bikin kongres seenaknya dgn memasukkan pemilik suara yg bukan dari KLB Solo 2011 digantikan Pemilik Suara Palangkaraya? FIFA sudah bilang Palangkaraya itu tdk sah & ilegal. FIFA sudah tdk lagi mendukung Djohar. Justru FIFA telah memerintahkan utk segera diselenggarakan kongres PSSI sesuai dgn kesepakatan MoU, voters harus KLB Solo 2011. Jadi tdk ada alasan lagi utk Djohar utk menerima nasib kali ini," ujar La Nyalla tersenyum.